WAKTU ADALAH KEHIDUPAN
".... Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang...." (QS : al-Muzzamil [73]:20 )
Waktu adalah emas. Ucapan ini betul jika dilihat dari wujud pandangan
materi, bagi sebagian orang yang memahami segala sesuatu dengan materi.
Akan tetapi, bagi orang-orang yang memandangnya lebih jauh lagi dan
tidak hanya diukur dengan materi, waktu adalah kehidupan.
Wahai umat Islam, adakah sesuatu dalam kehidupanmu didunia ini selain
waktu antara lahir dan kematian? Terkadang emas bisa hilang atau rusak,
tetapi engkau bisa mendapatkannya kembali, bahkan engkau bisa
mengumpulkannya lebih banyak ketimbang yang sudah hilang. Tetapi waktu
yang hilang dan masa yang berlalu tidak mungkin engkau kembalikan dan
mengulanginya. Kalau begitu, waktu lebih berharga dibandingkan emas,
intan, bahkan permata atau mutiara sekalipun karena waktu adalah
kehidupan.
Keberhasilan bukan semata-mata terkait dengan rencana dan langkah yang
pasti, tetapi juga tergantung pada waktu yang tepat. Mereka sangat
berhati-hati terhadap pendapatnya yang kurang matang dan pendapat yang
sudah usang. Keberhasilan dicapai saat pekerjaan berlangsung pada waktu
yang tepat.
".... Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang...." ( al-Muzzamil [73]:20 )
Oleh karena itu, orang-orang yang paling berisiko mengalami kerugian dan kegagalan adalah orang-orang yang lalai.
" Dan sesungguhnya, Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan
dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami ( ayat ayat Allah ) dan mereka mempunyai
mata ( tetapi ) tidak dipergunakan untuk melihat ( tanda tanda
kekuasaan Allah ), dan mereka mempunyai telinga ( tetapi ) tidak
dipergunakannya untuk mendengar ( ayat ayat Allah ). Mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang
orang yang lalai. ( al-A'raf [7] : 179 )
Diantara doa yang diucapkan Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu adalah
" Wahai Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan kami dalam kesengsaraan, janganlah Engkau
siksa kami secara tiba tiba, dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang orang lalai"
Umar radhiyallahu 'anhu berdoa kepada Allah agar diberikan keberkahan
waktu dan kebaikannya. Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser di
hari kiamat sehingga Allah bertanya kepadanya tentang umur yang ia
habiskan, tentang harta darimana ia mendapatkannya dan untuk apa ia
membelanjakannya?
Diantara gambaran terindah Rasulullah shallalahu 'alaihi wasallam mengenai nilai waktu adalah sabdanya :
" Setiap kali fajar menyingsing, naka hari berseru, ' Wahai manusia, aku adalah makhluk yang
baru, menjadi saksi atas amalmu, maka ambillah bekal dariku, karena aku tidak akan kembali
hingga hari kiamat "
Pada kenyataannya, tidak ada yang lebih berharga daripada waktu.
Sesungguhnya, waktu itu memiliki perbedaan berkah, keuntungan, kebaikan
dan kebahagiaannya. Ada satu saat yang lebih besar berkahnya daripada
saat yang lain. Ada satu hari yang lebih utama di sisi Allah daripada
hari lain. Dan,ada bulan yang lebih mulai daripada bulan ini.
Itulah kesungguhan, hingga satu mata lebih baik dari pasangannya
Dan hari menjadi pemimpin bagi hari yang lainnya
Itulah kesempatan yang Allah berikan kepada kita sebagai orang mukmin,
agar kita kembali ingat dan sadar, agar kita merasakan embusan embusan
keutamaan ketika angin penerimaan berembus. Karena pada waktu waktu itu,
segala kebajikan berlipat ganda, sehingga pada saat yang sama Allah
mengangkat derajat hamba hambaNya yang shaleh, sebagaimana Dia membuka
pintu tobat di hadapannya, agar orang orang yang bertobat dan dikendaki
Allah menerima kebaikan masuk surga melaluinya.
Al Quran telah mengisyaratkan waktu waktu harian, minguan dan tahunan
ini, sebagaimana ditegaskan pula berbagai arahan Nabi. Allah Subhanahu
wa Ta'ala berfirman,
" Maka bertasbihlah kepada Allah diwaktu kamu berada di petang hari
dan waktu kamu berada di waktu subuh, dan bagi-Nyalah segala puji di
langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di
waktu kamu berada di waktu zuhur." ( ar-Ruum [30] : 17-18 )
" Dan sebutlah ( nama ) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri
dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan
petang, dan janganlah kamu termasuk orang orang yang lalai." ( al-A'raf
[7] : 205 )
" Demi fajar dan malam yang sepuluh." ( al-Fajr [89] :1-2 )
" Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya
mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan." ( al-Hajj
[22] : 28 )
" Dan berzikirlah ( dengan menyebut ) Allah dalam beberapa hari yang berbilang." ( al-Baqarah [2]: 203 )
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan arahan kepada kita
tentang nilai waktu dan cara memanfaatkannya. Dalam berbagai hadits
beliau mengisyaratkan bahwa orang orang mukmin berada di antara waktu
dekat dan yang telah berlalu, ia tidak tahu apa keputusan Allah padanya.
Maka hendaklah seorang hamba mengambil dari dirinya, dari dunianya
untuk akhiratnya, mengunakan masa mudanya sebelum masa tua, dan
kehidupannya sebelum datang kematian.
Wahai saudaraku yang budiman, di depanmu setiap hari ada waktu siang,
sore dan sahur. Pada saat saat itu semua engkau bisa mengangkat derajat
dengan kesucian jiwamu kepada Yang Maha Mulia, sehingga engkau
mendapatkan kebaikan didunia dan di akhirat. Dihadapanmu ada hari dan
malam jum'at yang pada saat itu engkau bisa memenuhi kedua tangan, hari
dan ruhmu dengan berbagai limpahan rahmat dari Allag kepada hamba
hamba-Nya. Dihadapanmu ada musim musim ketaatan, hari hari ibadah, dan
malam malam untuk mendekatkan diri kepada Allah, seperti yang telah
dinasihatkan oleh Kitab Yang Mulai dan Rasul yang agung.
Oleh karena itu, pada waktu waktu tersebut, hendaknya kamu berusaha
keras menjadi orang yang selalu berzikir, bukan orang orang yang lalai.
Hendaknya kamu termasuk orang orang yang beramal, bukan orang orang yang
malas. Gunakan waktu sebaik baiknya karena waktu bagaikan pedang.
Janganlah engkau menunda sesuatu karena tidak ada yang lebih berbahaya
daripada sikap menunda nunda.
0 komentar:
Posting Komentar
Bila ada yang tidak di mengerti, Silahkan berkomentar. Kami menerima kritik, sarannya dengan sopan, tertib yang bersifat membangun. Terima - Kasih