![]() |
Cara Islami Melawan Pelet |
HATI-HATI DENGAN PELET
Seringkali, seorang laki-laki begitu jatuh cinta kepada perempuan karena
sebab-sebab tertentu. Sebaliknya juga sama, perempuan juga bisa jatuh cinta
kepada laki-laki pujaannya. Nah, untuk urusan cinta-mencinta inilah, banyak
orang mengambil jalan yang salah. Terutama bila cintanya bak gayung yang tak
bersambut. Akhirnya mereka mengambil jalan pintas. Dengan cara potong kompas
untuk mendapatkan “target yang diincarnya”.
Hal yang sama juga bisa terjadi pada pasangan yang sudah menikah. Katanya,
untuk mendapatkan cinta dari pasangannya itu, biar awet cintanya, dan lain
sebagainya. Yang lebih kacau, adalah pasangan yang sudah menikah berusaha
menggaet pasangan orang lain. Maka terjadilah perselingkuhan yang kini merebak
di mana-mana.
Baca Juga :
Cara Mengetahui Santet
Cara Menuntaskan Sisa Sihir
Baca Juga :
Cara Mengetahui Santet
Cara Menuntaskan Sisa Sihir
Cara pintas yang biasa mereka lakukan adalah pergi ke tukang sihir. Kepada
tukang sihir itu mereka lantas menyampaikan keinginannya. Mereka seperti tidak
peduli, bahwa tindakan tersebut jelas-jelas merusak aqidah (iman), yang
menjerumuskan mereka ke jalan kemusyrikan.
Bentuk dan hal-hal yang berhubungan dengan sihir mahabbah atau sihir cinta,
atau pelet ini banyak sekali. Seorang ulama dan pakar terapi gangguan sihir
atau syetan dari Timur Tengah. Syeikh Abdussalam Baali, menjelaskan hal tersebut
panjang lebar dalam bukunya As Sharim al Battar fit Tashoddi lis Saharoti
asyror.
Kemusyrikan menggunakan sihir pemikat sangat jelas disabdakan oleh
Rasulullah SAW. dalam sabdanya, ”Sesungguhnya jampi-jampian, jimat penangkal
dan guna-guna adalah memusyrikkan.” (HR. Ahmad (l/381), Abu Daud (3883); lbnu
Majah(3530), al Hakim (4/418), dan disebutkan oleh al Albani di dalam ash
Shohihah (no. 331).
Kata ‘jampi-jampi’ dalam hadits di atas, yang dilarang, menurut para ulama
adalah jampi-jampi yang mengandung permohonan bantuan kepada jin, syetan, dan
lain sejenisnya yang termasuk dalam kemusyrikan. Seperti dijelaskan Rasulullah
SAW dalam hadits yang lain, “Tidaklah mengapa dengan ruqyah :selama tidak
berupa kemusyrikan.” (HR. Muslim).
Ibnu Katsir berkata, “At-Tiwalah (guna-guna) ialah sihir atau, yang sejenisnya
yang dilakukan oleh orang-orang perempuan supaya tetap dicintai suaminya.
Tentu, hal serupa juga bisa dilakukan oleh orang laki-laki. Nabi SAW.
memasukkan perbuatan ini ke dalam kategori kemusyrikan karena mereka meyakini
bahwa guna-guna itulah yang mempengaruhi dan melakukan kebalikan apa yang telah
ditentukan Allah. (An-Nihayah, I/200)
Gejala gejala orang yang terkena Pelet (Sihir Mahabbah)
Secara lahiriah, pada batas tertentu, sihir mahababh bisa dilihat gejalanya.
Syeihkh Abdussalam Baali memaparkan sebagai berikut di antaranya:
- Asmara dan cinta yang berlebihan.
- Keinginan yang sangat besar untuk banyak melakukan hubungan seksual.
- Tidak dapat menahan rasa cinta kepada seseorang yang dicintainya.
- Mabuk kepayang untuk melihat orang yang dicintainya
- Mentaati dia sepenuhnya.
Kelima kondisi tersebut merupakan indikasi yang dimungkinkan terjadi karena
seseorang terkena sihir mahabbah. Terutama pada poin kelirna, dimana lantas
karena cintanya seseorang nenuruti apa saja kemauan orang yang dicintainya itu.
Untuk mengetahuinya, bisa dilihat gejala buruknya, misalnya dalam hal ibadah
menjadi malas, misalnya. Selain itu, dengan cara diruqyah insya Allah akan
terlihat.
Bagaimana Terjadinya Pelet (Sihir Mahabbah) ?
Dalam kehidupan rumah tangga, tidak jarang antara suami dan istri berselisih
paham. Kondisi ini bisa menimbulkan percekcokan, pertikaian, bahkan mungkin
perceraian. Kordisi seperti ini juga menjadi salah satu celah bagi syetan untuk
menunggangi permasalahan cinta dan benci dalam sebuah rumah tangga.
Repotnya, para pasangan itu sendiri justru bukannya sadar dengan bisikan dan
godaan syetan itu, malah sebaliknya, meminta bantuan para tukang sihir untuk
menyelesaikan permasalahan dalam rumah tangga mereka. Keadaan seperti ini sudah
sering terjadi di mana-mana. Padahal, ada “sihir” yang halal, yang bisa dilakukan para perempuan itu. Bahkan
“sihir” tersebut diperintahkan dalam lslam, yaitu berhias untuk suami,
mempercantik diri untuk suami, berkata baik, bersikap lembut, dan berbagai
perangai baik yang bisa meluluhkan hati suami.
Bila itu dilakukan, maka sang suami berkewajiban memperlakukan para istrinya
dengan ma’ruf, dengan baik. Memberi makan, memberi pakaian, tempat tinggal,
menjaga dari bahaya yang mengancam rasa aman. Meskipun, seorang istri juga
berhak mendapati suaminya dalam keadaan bersih, segar, tidak bau, tidak berlaku
kasar. Begitulah lslam mengajarkan, betapa dibalik hubungan suami istri ada
rasa tanggung jawab keislaman yang lebih besar.
lronisnya, jika kita perhatikan masyarakat kita sekarang ini, kita temukan
kontradiksi yang aneh. Kita lihat wanita berhias dengan hiasan yang paling
menarik, memakai pakaian dan perhiasan sedemikian rupa dan keluar dengan
dandanan seronok seperti perempuan pada hari pernikahannya. Namun setelah
kembali ke rumah, semua kecantikan dan dandanan yang di pertontonkan kepada
orang lain di luar rumah tersebut tidak terlihat sama sekali di hadapan
suaminya di rumah.
Ada perempuan pergi ke tukang sihir untuk melakukan sihir (untuk melakukan
gunaguna) agar suaminya tetap mencintainya. Tindakan ini tentu karena lemahnya
agama wanita tersebut atau karena ketidaktahuannya bahwa tindakannya itu haram
dan tidak boleh.
Perasaan cemburu wanita bahwa suaminya akan menikah lagi padahal perbuatan ini
di bolehkan oleh syariat dan harus diterima dengaan ikhlas, juga bisa memicu
mereka untuk melakukan sihir mahabbah. Zaman sekarang terutama dengan pengaruh
media masa yang merusak, telah menancapkan dalam benak mereka, bahwa jika
suaminya menikah lagi bertanda bahwa suaminya sudah tidak mencintainya. lni.
adalah kesalahan yang fatal karena ada banyak faktor yang mendorong seorang
suami untuk menikah lagi padahal ia tetap mencintai isteri pertamanya.
Di antara faktor pendorong itu misalnya, keinginan untuk punya anak banyak,
tidak bisa menahan keinginan seksual pada saat isterinya sedang haid dan nifas
atau keinginanya untuk mempererat hubungannya dengan keluarga tertentu, dan
lain-lain.
Untuk mengerjakan guna-guna ini biasanya tukang sihir meminta darinya salah
satu benda bekas pakai orang yang akan diguna-gunai. Misalnya, istri yang ingin
mensihir mahabah suaminya, maka sang tukang sihir akan meminta kepada perempuan
itu benda-benda bekas pakai suaminya. Misalnya, sapu tangan, peci atau kain
yang mengandung bau keringatnya. Yakni bukan yang baru atau yang sudah di cuci,
tetapi yang sudah di pakai, kemudian di ambil beberapa benangnya lalu di hembus
dan dan dibuat buhul-buhul sihir padanya. Kemudian diperintahkan agar benang-benang
sihir tersebut ditanam di tempat yang yang jauh atau dikerjakan sihir di di
dalam air atau makanan.
Sihir yang paling dahsyat adalah yang dibuat di dalam benda najis terutama
darah haid. Kemudian di perintahkan agar di letakkan di makanan, minuman, atau
wewangian suaminya.
Baca Juga : Cara Detox Racun Sihir
Baca Juga : Cara Detox Racun Sihir
Adapun bagi perempuan atau laki-laki yang ingin menggaet ‘mangsa’nya karena
telah jatuh cinta, banyak juga yang melakukan cara sihir. Mereka bisa datang ke
para tukang sihir, lalu meminta dibuatkan sihir untuk mahabbah, dengan berbagai
cara. Ada yang melalui makanan, minuman, permen atau benda-benda lainnya.
Akibat Balik dari Pelet (Sihir Mahabbah)
Meskipun segala upaya dilakukan mereka untuk mendapatkan cinta melalui
bantuan tukang sihir, tidak selalu bahwa sihir mereka berhasil. Justru, tidak
jarang, yang terjadi malah sebaliknya. Beberapa kondisi berikut sering terjadi
pada mereka yang melakukan sihir mahabbah.
- Kadang-kadang suami sakit akibat sihir ini. Syaikh Abdussalam Bali mengatakan, “Saya mengetahui ada seorang lelaki sakit tiga tahun akibat sihir ini.”
- Kadang-kadang sihir ini justru berbalik, sehingga suami membenci isterinya. lni akibat ketidaktahuan kebanyakan tukang sihir tentang dasar-dasar sihir.
- Kadang seorang istri mengerjakan sihir ganda kepada suaminya dengan tujuan agar dia membenci setiap wanita dan hanya mencintainya saja. Sehingga menyebabkan sang suami membenci ibu, saudara-saudara perempuan, bibi-bibinya dan semua wanita yang masih ada hubungan kerabat.
- Namun, tidak jarang pula, sihir ganda tersebut berbalik sehingga sang suami membenci semua wanita termasuk isterinya.
Kondisi seperti itu pernah ditemui
oleh Syaikh Abdussalam Bali. la mengisahkan, “Saya mengetahui orang yang
mengalami sihir ini hingga sang suami membenci isterinya dan menceraikannya, kemudian
sang isteri pergi ke tukang sihir lagi untuk membatalkan sihirnya tetapi wanita
itu di kejutkan oleh kematian tukang sihir. lni seperti pepatah, “Siapa yang
menggali lubang untuk menjerumuskan saudaranya maka dia juga ia akan terjatuh
padanya.”
Karena itu berhati hatilah dengan permainan pelet, dan ingat, sebaik baik
mahabbah adalah yang datangnya dari Allah semata. Wallahu a’lam
0 komentar:
Posting Komentar
Bila ada yang tidak di mengerti, Silahkan berkomentar. Kami menerima kritik, sarannya dengan sopan, tertib yang bersifat membangun. Terima - Kasih